Soulmentaram. Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) yaitu sistem Penjaminan mutu yang berjalan didalam satuan
pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan. SPMI
adalah sistem yang telah dikembangkan untuk mengukur Penjaminan Mutu Pendidikan
dapat berjalan dengan baik disegala lapisan.
Dalam pelaksanaannya
ada siklus yang dilewati sehingga menjadi acuan untuk melakukan tindakan
pemecahan masalah. Siklusnya meliputi : 1). Pemetaan Mutu, 2). Penyusunan
Rencana Pemenuhan, 3). Pelaksanaan Rencana Pemenuhan, 4). Evalusi/audit
Internal, 5). Penetapan Standar Mutu.
“ Ekspos Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah “ yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 20-22
Desember 2019 bertempat di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram. Menjadi akhir dari
rangkaian kegiatan SPMI 2019.
Kegiatan tersebut
diikuti oleh 200 (dua ratus) sekolah model yang merupakan sekolah yang
diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan ditetapkan oleh LPMP NTB dan
telah menerima Dana Bantuan Pemerintah
dalam kerangka Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) disatuan
pendidikan.
Dalam kegiatan
Ekspos tersebut ada beberapa kegiatan lomba yang diselengarakan oleh LPMP NTB,
yaitu 1). Lomba Best Practice SPMI,
2). Lomba Stand Pameran Pendidikan Terbaik, dan 3).Pentas Seni dari
Siswa-Siswi Sekolah Model.
SDN 11 Mataram
sebagai salah satu sekolah Model SPMI di Kota Mataram ikut berpartisispasi
dalam lomba Best Practice dengan judul
Best Practice “ Implementasi Pendidikakan
Karakter Percaya Diri Siswa Melalui Media Cantik di SDN 11 Mataram”.
Judul yang
diangkat merupakan hasil dari analisis raport mutu, ujar Baiq Nurul Hidayani
saat mempresentasikan Media Cantik di depan para panelis dan peserta lomba. Ia menegaskan
bahwa dalam lomba tersebut kami hanya ingin memperlihatkan hasil analisis
terhadap rapor mutu kami, sehingga menjadi juara bukanlah motif utama karena
juara hanyalah bonus.
Dalam pemaparannya
Baiq Nurul menjelaskan apa itu media cantik. Media cantik merupakan akronim
dari (Contohkan Amati Laksanakan ), dengan media cantik guru menjadi fasilitator
dan pembelajaran didominasi dari oleh dan untuk siswa.
Dalam presentasi
tersebut ia menayangkan beberapa contoh video yang dibuat oleh siswa sendiri,
diperankan oleh siswa kemudian diamati bersama oleh siswa dengan bimbingan guru
untuk dilaksakan. (AZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar